Puisi Gunung Merapi (Erupsi II dan Letusan Rindu)
11 Mar 2023
21 Comments
Di kesempatan kali ini, saya akan mempersembahkan puisi gunung merapi. Puisi yang akan menjadi bagian dari sejarah meletusnya gunung merapi hari Sabtu, tanggal 11 Maret 2023.
Puisi Gunung merapi ini, akan mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan bagaimana letusan merapi begitu sangat mengerikan, dan dapat mengancam nyawa bagi orang-orang yang tinggal di daerah sekitar gunung merapi.
Diksi-diksi dalam puisi gunung merapi ini, sangat sederhana, dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Sehingga siapapun yang membacanya akan secara langsung turut meresapi dan memaknainya dengan penuh kenyamanan.
Berikut Puisi Gunung Merapi ini, merupakan puisi karya penyair Ihsan Subhan, dengan judul puisi, Erupsi II dan Letusan Rindu
Puisi Tema Gunung Merapi
Judul: Erupsi II
Karya: Ihsan Subhan
Gunung yang kutatap dari kejauhan
kini semakin membias dan menutup kebahagiaan
tebal asap seperti gumpalan hitam awan
tanpa batas meruapkan keangkuhan
dan sanggupkah kita dapat bertahan
dari serangan kebun asap yang mematikan
Gunung yang kutatap sedang meradang
Ia menghantam tetumbuhan dan rumah rumah
di perkampungan
Ia ingin bebas menghirup aroma khatulistiwa
dan sesekali ingin merebus udara
katanya.
Gunung yang kutatap mirip kepulan asap kretek
yang terbuat dari ribuan pohon tembakau
dan dibungkus dengan lempeng tanah yang galau
Jika bumi adalah daratan terbaikmu
maka kembalilah asap panasmu
ke rahim pertiwi yang dibungkusi dinding doa
dan dilapisi keteduhan dzikir bumi paling sempurna
Cianjur, 11 Maret 2023
Judul: Letusan Rindu
Karya Ihsan Subhan
Yang meletus-letus di perut Merapi,
adalah letusan rindu yang hakiki
tak bisa dibohongi atau dipungkiri
Ia tidak ingin lagi bersembunyi
dari kekacauan bumi - dari ketidakadilan negeri
Adalah letusan rindu yang memuncak
meski lava dan asap panas tidak menyembur ke lain kota
tapi sakitnya sampai ke hati seluruh bangsa Indonesia
Lekas pulih Merapiku
dari nyerinya rindu yang membuatmu meluap-luap
hingga tiba-tiba meletus tanpa memberi pesan darurat
Cianjur, 11 Maret 2023
Itulah PUISI GUNUNG MERAPI yang berjudul Erupsi II dan Letusan Kata karya Ihsan Subhan. Sebelumnya, saya juga pernah menulis puisi tentang gunung Semeru. Jika berkenan sila untuk membacanya juga. Semoga terhibur, dan merasa lebih baik.
Jika ingin membaca artikel lainnya yang lebih menarik dari SudutKerlip, bisa klik GOOGLE NEWS
Mas Ihsannn puisinya bagus-bagus. Aku jadi belajar tentang puisi dari karya-karyamu.. sangat menyentuh mas..
BalasHapusIya mbak, makasih ya mbak. Sila temukan puisi-puisi saya lainnya di sini ya mbak... :)
HapusKeren kang. Btw request dong puisi untuk mengenang hari kemerdekaan
BalasHapusIngin merebus udara. Ngeri kalau dibayangin. Semoga tidak banyak jatuh korban kalau terjadi bencana.
BalasHapussaya jadi teringat pelajaran bahasa indonesia zaaman smp sma. pasti sekarang juga banyak pelajar2 yang cari puisi kayak gini ya Kak
BalasHapusLetusan rindu itu mengobati luka yang menganga
BalasHapusMenjadi lapisan baru, menjadi membatu, menyubur, yang kelak bersemi indah
Puisinya bagus, tapi sayangnya saya terganggu dengan iklannya, sendu hati jadi buyar.
BalasHapusPuisi yang bagus sampai membawa saya ke Erupsi Merapi di 2006. Saya menyaksikan bagaimana tiba-tiba gunung yang tampak kecil dari kejauhan itu terlihat menganga dan berasap. Semoga siklus alam ini tetap membawa keberkahan juga.
BalasHapusGambaran letusan Merapi jelas sekali tertulis dalam puisi ini.
BalasHapusPuisi karya Mas Ihsan sungguh berbeda dari yang lain, keren Mas. Jadi belajar juga dari puisinya.
Pilihan diksi-diksi nya tidak terlalu berat namun terasa sangat pas mendeskripsikan erupsi gunung merapi. Bisa jadi rujukan anak-anak di sekolah saya belajar tentang puisi nih
BalasHapusSepertinya saya harus belajar membuat puisi sama Mas Ihsan, deh! Puisinya bagus-bagus, menggambarkan suasana erupsi Merapi dalam untaian kata yang puitis.
BalasHapusPuisi yang keren banget, menggambarkan letusan merapi beberapa tahun silam dengan sangat nyata
BalasHapusMeski katanya ingin merebus udara, sampai rindu yg meluap², semoga kita senantiasa bisa terus waspada terhadap segala bencana. Terima kasih untuk puisi²nya, Mas. Semangat berkarya!
BalasHapusMenulis puisi di blog apa nggak rawan dicomot orang, Mas? Diplagiasi, diganti nama penulisnya. Apalagi kalau puisinya bagus begini.
BalasHapusSelama ini, alhamdulillah yang nyomot selalu menyertakan nama saya, meski tidak semua juga menyertakan blog saya. Jika pun ada yang nyomot tanpa menyertakan nama, dan mengklaim, tinggal dituntut saja sih mbak. tp sejauh ini masih aman. Alhamdllah. dan semoga lebih bermanfaat puisinya.
HapusBaca komennya Teh Eno kok jadi kepikir, iya juga ya Kak. Soalnya ini puisinya bagus banget kalau menurut saya diksi untuk menggambarkan apa yang terjadi dan apa yang dirasakan
BalasHapusPuisinya punya makna yang dalam banget ya. Letusan rindu, rindu akan dulu alamnya yang damai terbebas dari manusia yang serakah..
BalasHapusYang sedih bukan hanya warga Jogja, tapi 1 Indonesia.
Kak puisinya tentang gunung merapi erupsinya bagus, maknanya juga mendalam. Saya sedih banget jujur tiap denger merapi erupsi
BalasHapusWah bagus banget puisinya, sdh lama nggak pernah baca puisi.. Nggak pernah nulis puisi. Puisinya jadi mengingatkan saya saat gunung merapi jogja meletus tahun 2010
BalasHapusSudah lama enggak baca dan menulis puisi, akhirnya bisa menikmati kosakata yang dirangkai tentang Merapi. Jujur kangen sekali dengan Merapi, orang-orangnya yang luar biasa ramah....
BalasHapusMengingat kembali terjadinya letusan itu rasanya ngeri banget memang, pada saat itu saya masih dilamping bersama dengan keluarga.. Bahkan berita dan asapnya aja bisa sampai ke negara tetangga..
BalasHapus