Puisi-puisi Soni Farid Maulana
27 Nov 2022
Add Comment
Saya adalah orang yang menyukai puisi-puisi karya Soni Farid Maulana. Dulu sekali, sewaktu saya duduk di bangku SD, SMP, dan SMA, saya sering membacakan puisi-puisi kang Soni di acara lomba-lomba baca puisi, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Selain itu kang Soni, merupakan salah satu guru puisi saya. Saya sering membaca puisi-puisi beliau, untuk dijadikan bahan insight saya dalam mempelajari cara menulis puisi yang baik. Dan kang Soni berhasil menghipnotis saya untuk membuat puisi bertemakan ketuhanan dan alam.
Kendati demikian, berikut adalah beberapa puisi Soni Farid Maulana, yang dilansir dari buku Kisah Suatu Pagi (2017); Buku antologi puisi yang memuat puisi-puisi kang Soni antara tahun 2010-2017.
Puisi-Puisi Soni Farid Maulana
Tawaf Perpisahan
Inilah detik- detik yang menyedihkan
saat tawaf perpisahan. Akankah aku kembali
datang ke tempat ini? Belum puas rasanya
aku curahkan seluruh isi hatiku di Baitullah
yang diagungkan para nabi dari zaman
ke zaman. Di sini ada jejak Ibrahim as
dan Ismail as, juga jejak Muhammad saw
yang menghancurkan berbagai berhala
yang disembah oleh kaumnya. Di sini asmaMu
diagungkan para peziarah, siang dan malam,
yang menegakkan salat silih berganti. Di sini,
hanya kemurnian hati bicara. Dan kini, kenapa
harus berpisah dari tempat yang sungguh mal
ini? “Tuhaku, jangan lepas aku dari jalanMu!
2010
Kisah Suatu Pagi
Di kebun binatang tik-tok jam
begitu lambat berdetak.
Aku cukup lama bermuka-muka
dengan seekor kera. Aku tanya dia,
“Apa kabar Hanoman dan Dewi Sinta?”
Kera itu tampak termenung.
“Hanoman tak ada di sini, Dewi Sinta
lagi ke mal, lagi beli parfum
dan makanan ringan!” jawabnya.
Angin terasa dingin. Hatiku
seketika kosong dan sepi
2013
Kuburan Ibu
- mengenang Teti Solihati
Kuburan ibu ada di antara kuburan ayah
dan adikku. Matahari menyentuh miring
tubuhku, saat itu. Saat aku bersimpuh,
memanjatkan doa bagi mereka
yang telah pergi, menenuhi panggilanNya.
Selembar demi selembar catatan,
serupa kenangan terbuka, lalu terbaca
selarik kalimat yang indah. Betapa ibu
tak bisa dijangkau oleh pelukan apa pun
saat ini, selain hidup, jauh
di lubuk hatiku.
Ya. Adaku kian tenggelam dalam keheningan,
di antara jajaran batu nisan. Sesekali suara
risik angin terdengar di tangkai Angsana.
Sesekali suara burung dan alir sungai
singgah juga dalam pengupinganku.
Sesekali airmataku jatuh perlahan.
Ibu, apa yang terjadi di alam sana?
Adakah Ia menempatkan dirimu
di tempat yang indah? Ibu, rinduku
kepadamu tak bisa ditawar
dengan apa pun.
Tak bisa!
Sebelum Terbang
Butiran air hujan
menetes di kaca jendela.
Orang di sebelah
goyang-goyangkan kepala
mendengar musik. Petir
menyambar-nyambar: — akankah
pesawat ini terbang? Maut
membayang di hadapan.
“Sesaat lagi pesawat ini terbang,
berdoalah,” ujar seorang ibu, entah
kepada siapa. Sesaat terasa hening
di kedalaman.
Pesawat lepas landas. Hujan
kian deras. Parasku sepucat mayat.
Cahaya bulan tampak terang
di ketinggian. Di ketinggian
2016
Salju
putih susu yang mematikan, mengendap
di kedalaman. Cairkan dengan hangat darahmu
sebelum tubuhku serupa cangkang daging
sebelum palungmu sesunyi batu dasar kali
2007
*Soni Farid Maulana, lahir di Tasikmalaya Jawa Barat, 19 Februari 1962. Soni farid Maulana adalah seorang sastrawan Indonesia. Ia banyak menulis puisi, cerpen, dan esai, serta karya jurnalistik. Karya-karyanya banyak dipublikasikan di media cetak, kumpulan puisi berjudul Bunga Kecubung (1989), Dunia Tanpa Peta (1985), Krematorium Matahari (1985), Para Penziarah (1987), Matahari Berkabut (1989), Guguran Debu (1994), Panorama Kegelapan (1996), Lagu dalam Hujan (1996), dan Sehabis Hujan (1996), Kisah Suatu Pagi (2017), dll
Juga dalam buku Angsana (Ultimus, 2007), Sehampar Kabut (Ultimus, 2006), Secangkir Teh (Grasindo, 2005), Variasi Parijs van Java (Kiblat, 2004), Tepi Waktu Tepi Salju (Kelir, 2004), Selepas Kata (Pustaka Latifah, 2004), Kalakay Mega (1992), dan Peneguk Sunyi (2009).
Biografi singkatnya bisa dibaca di judul artikel berikut "Biografi Singkat Soni farid Maulana"
Demikian Puisi-puisi Soni Farid Maualan yang saya ambil dari buku "Kisah Suatu Pagi". Semoga bermanfaat.
0 Response to "Puisi-puisi Soni Farid Maulana "
Posting Komentar
tulis komentar anda yang paling keren di sini