Puisi Gempa Cianjur
23 Nov 2022
18 Comments
Biasanya, saya lebih sering menulis puisi peristiwa bencana di kota lain, namun kali ini saya menulis puisi tentang peristiwa yang saya alami di kota kelahiran saya sendiri; Cianjur. Ya. Puisi tentang gempa Cianjur.
Berikut puisi-puisi tentang Gempa Cianjur yang ditulis dengan sengaja atas pengalaman saya menghadapi gempa Cianjur.
PUISI GEMPA CIANJUR
Tentang Gempa dan Derita
Karya: Ihsan Subhan
Derita mana lagi yang diincar
Selain nyeri dari reruntuhan yang terkapar
Dari genting genting yang merunduk
Dari tiang tiang yang bergentayangan
Dari dinding dinding yang ambruk
Dari persinggahan kita yang sementara
Dalam letih, kami berdoa
Kami waspada berjaga jaga
Sambil menyembuhkan kecemasan
Mengumpulkan sisa sisa tenaga
Dan Mencoba menghapus jejak peristiwa
Namun, bumi masih setia bergetar
Dari waktu ke waktu,
yang terkadang sulit kami ukur
Tiba tiba gempa berseru kembali
Menanyakan perihal kepala dan hati
Masihkah hidup dan berfungsi?
Cianjur, 22 November 2022
Cianjur dalam Magnitudo 5,6
Karya: Ihsan Subhan
1
pagar yang terbuat dari tralis besi,
yang dimodifikasi kembali
ditambah potongan papan-papan
menempel di sela-sela tiangnya
adalah benteng rumah yang kekal
yang kuat dihantam getar gempa
namun sangat berisik
hingga kami terusik
2
Tiang listrik yang berdiri mulai goyah
tangannya makin memanjang
hendak mengulur sampai ke tanah
3
orang-orang bergumam doa
berteriak takbir
membaca puisi dan berdzikir
4
siang yang terang
kecemasan makin benderang
menjalar ke kuduk dan kepala
5
rumah-rumah di sekitar tetap utuh
dinding dan pintu masih menempa
namun hati masih belum menyangka
getar gempa betapa besarnya
hingga di lain desa,
ada Limbangan Sari yang kusam
Pamoyanan yang tak aman
Cijedil dipenuhi longsor
Sukamanah yang gerah
Gasol yang bocor
Cisarandi yang patah hati
Cianjur, 22 November 2022
Itulah tadi dua puisi tentang gempa Cianjur karya Ihsan Subhan. Puisi yang ditulis merupakan hasil pengalaman saya sendiri dalam menghadapi gempa yang sangat terasa besar dan lama di Kabupaten Cianjur.
Jika saudara-saudara para dermawan ingin berdonasi untuk bencana gempa yang menimpa kami, silahkan klik artikel ini "Buka Donasi Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur"
Ya allah semua memang kuasa Allah ya kak. Kebayang rasanya saat gempa itu terjadi. Porak poranda semua manusia berlindung.
BalasHapusPuisinya bagus kak.. menyentuh sekali. Kita bisa membayangkan hancurnya bangunan-bangunan saat itu.
Ikut berduka dengan gempa Cianjur. Saya sempat ke desa Galudra. Di sana saja yang bukan titik gempanya sudah terlihat parah. Apalagi yang ada di pusat gempa. Semoga sekarang semakin membaik kondisinya
BalasHapusgempa di Cianjur ini memang banyak meninggalkan duka bagi warga yang terdampak ya kak, semoga keadaannya lekas pulih kembali
BalasHapussalah satu bencana alam yang memilukan ya kak.. sebagaimana puisinya. semoga teman2 di cianjur sekarang sudah bisa bangkit lagi
BalasHapusDua puisi yang lekas menarik ingatan saya pada serangkaian berita di televisi yang mengabarkan keadaan ketika peristiwa ini terjadi. Lama terlupa ya. Semoga perlahan keadaan di sana kini sudah mulai membaik, walau luka sedih tentu nggak bisa serta-merta sembuh oleh waktu.
BalasHapusya Allah bacanya jadi terenyuh jadi mengingat kejadian gempanya, semoga kondisi bumi makin membaik tidak ada lagi gempa parah yang menyisakan duka, puisinya bagus banget
BalasHapusTurut berduka atas gempa yang menimpa Cianjur dan sekitarnya. Jadi teringat gempa Jogja 2006 silam. Melanda kota dimana saya besar. Rasanya sama, sedih bercampur haru. Tapi beribu syukur kami panjatkan atas kesempatan yang masih diberikan sampai saat ini.
BalasHapusya allah, kenapa kalau aku dengar peristiwa gempa jadi suka sedih. korban pasti trauma berat. semoga teman-teman di cianjur bisa bangkit dan beraktivitas kembali.
BalasHapusDalam sekali pesan dari puisi-puisi ini. Tak heran karena kali ini bencana alam, yaitu gempa dialami oleh penulis sendiri di Cianjur. Semoga Cianjur makin pulih dan tak ada lagi bencana terjadi yang bikin pedih
BalasHapusGempa di Cianjur ini salah satu bencana alam yang meninggalkan duka dalam karena dampaknya begitu luas. Semoga Cianjur bisa kembali pulih dan warganya kembali bangkit, ya..
BalasHapusMusibah memang membawa kesedihan bagi yang ditimpa. Tetapi beberapa orang juga memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan kesedihan itu. Seperti Anda yang menuangkannya dalam puisi. Semoga kehilangan yang dirasakan korban digantikan dengan yang lebih baik setelahnya
BalasHapusInnalillahi.. Bencana yg cukup bikin kaget Indonesia sih ini. Puisinya ngena banget, Mas. Apalagi sesuai pengalaman ya. Semoga ga terulang lagi, paling nggak selalu hati² aja buat ke depannya.
BalasHapusMasih teringat suasana saat itu. Saat saya yang tinggal di Bandung Utara saja merasa gempa itu cukup memberi ketakutan dan suasana mencekam. Saya di rumah berdua dengan dua balita panik namun mencoba menenangkan. Puisi ini begitu menyentuh, mengiringi doa bagi semua korban maupun keluarga yang terdampak.
BalasHapusPuisi memang salah satu media untuk mengabadikan peristiwa dan rasa, suka dan duka, sedih dan bahagia, bahkan benci dan amarah.
BalasHapusTerasa kuat pesan duka yang disampaikan. Saya bisa bayangkan meski takkan sekuat mengalami. Pasti ada trauma berat bagi sebagian besar orang yang mengalami gempa Cianjur.
BalasHapusGak bisa bayangkan gimana perasaan meraka yang tinggal di lokasi gempa Cianjur, was-was banget pastinya ya, bangun masih bisa bernapas pasti bersyukur banget.
BalasHapussemoga semua dalam lindunganNya.
Innalillahi wa innailahi roji'un. Dari setiap peristiwa sudah sepatitnya membuat kita terus kembali kepada jalan-Nya. Semoga saja kita semua terhindar dari bencana dan hal buruk lainnya sekarang dan di masa depan. Aamiin.
BalasHapusSemoga dari setiap peristiwa selalu ada hikmahnya yaaa, amiin. Semoga selalu diberi ketabahan bagi yang mengalaminya.
BalasHapus