Buka Donasi Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur
23 Nov 2022
Add Comment
BUKA DONASI GEMPA CIANJUR - Cianjur sedang mengalami bencana gempa bumi terbesar di abad ini, yang meruntuhkan rumah dan bangunan hingga ribuan rumah. Berdasarakan data terakhir dari BMKG, pengungsi pun telah mencapai belasan ribu orang, dan yang tewas sudah mencapai 280an orang.
Gempa Cianjur dengan kekuatan magnitudo 5,6 tersebut telah membuat rumah orang tua saya menjadi tak layak huni. ditambah lagi dengan gempa susulan yang sering membuat kecemasan semakin mendalam.
Tidak hanya bangunan rumah yang kami resahkan, listrik pun mati selama dua hari sejak awal gempa di hari Senin (21/11/2022), namun kini mati kembali di hari ketiga (23/11/2022). Listrik padam kembali bersamaan dengan gempa susulan, yang entah kali keberapa terjadi.
Selain listrik, rumah kami kekeringan air. Air yang kami pasang di rumah bersumber dari air PDAM/PAM milik pemerintah. dari pascagempa pertama, sampai saat ini masih belum mengalir atau masih kering.
Entah bagaimana pemerintah mengatasi persoalan infrastruktur yang terkena dampak seperti listrik dan air, yang notabene merupakan hal terpenting dalam menunjang kehidupan, meski tengah terkena bencana. Namun setiap kali melihat berita di media sosial, banyak juga perangkat pemerintah, mulai dari desa, daerah, provinsi, hingga pusat sangat sibuknya mengatasi bencana gempa Cianjur ini.
Kami tidak ingin menyalahkan pemerintah, kami pun tak ingin menyalahkan sesiapa, karena ini adalah kehendak Tuhan Yang Maha Besar.
Kondisi Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur
Rumah saya, atau lebih tepatnya rumah orang tua saya, kondisinya sudah tidak lagi layak huni lagi, karena gempa Cianjur telah merobohkan bagian bagian yang sangat penting dalam struktur sebuah bangunan.
Kategori kerusakan, yang kami amati adalah kerusakan sedang. Berikut rincian kerusakan rumah kami dampak dari terkena gempa di Cianjur.
1. Atap Rumah Rusak
Atap rumah kami roboh. Genting-genting berhamburan dan pecah, kuda-kuda atap telah patah, kusen kayu patah, langit-langit yang terbuat dari triplek rusak.
Kerusakan atap sangat penting, dan jika terjadi hujan, air akan masuk ke dalam rumah. Jika waktu siang menjadi panas atau tidak teduh. Terlebih jika gempa susulan sering datang, maka atap rumah akan semakin rusak, bahkan kemungkinan besar akan ambruk. Karena menginngat umur rumah kami sudah cukup tua.
2. Dinding Samping Rumah Ambruk
Dinding samping rumah retak dan ambruk. Dinding rumah yang berukuran kurang lebih 6x3 meter ambruk, membuat dinding samping atap rumah menjadi bolong, dan dinding bawahnya mengalami keretakan hingga ke ruang dapur.
Puing-puing genteng dan batu bata dari dinding tersebut berserakan cukup banyak di kebun milik tetangga, hingga dinding yang berpaku pun sempat kami temukan.
3. Dinding Dapur Terbelah
Dinding dapur terbelah hingga menganga dan hampir roboh. terlihat di gambar, jika diibaratkan dinding itu adalah kertas, maka akan sangat mudah sekali untuk dirobek. Begitu pun dengan dinding di sudut antara ruang dapur dan ruang tengah mengalami keretakan hingga menganga, seperti sobekan kertas yang hampir terputus.
Dapur yang luasnya 2x3 meter ini, belum pernah diperbaiki kembali, usai roboh sekitar 10 tahun yang lalu akibat angin kencang ditambah rangkai kusennya yang sudah rapuh, dan kemudian sempat diperbaiki oleh Bapak saya sendiri, dengan menggunakan kayu penopang, agar bisa menahan atap dapur.
Namun pascagempa Cianjur, dapur nampak sangat mengkhawatirkan, seakan tinggal menggu saatnya ambruk saja.
Rumah Tidak Layak Huni
Sebenarnya, rumah kami sudah tidak layak huni sebelum gempa terjadi, kami sudah beberapa kali mengalah untuk tidak menjadi bagian dari penerima bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Karena minimnya kuota penerima bantuan setiap desanya, ditambah masih banyak juga (mungkin) rumah yang lebih tidak layak huni, dibandingkan dengan rumah kami.
Kurangnya Pencahayaan
Rumah kami luasnya 35 m2, yang dibagi menjadi beberapa ruangan; ada tiga kamar tidur, satu kamar mandi, dan dapur. Dua kamar tidur tidak ada pencahayaan, satu kamar punya pencahayaan karena berada di depan rumah dekat pintu masuk rumah.
Rumah kami ada jendela, yang jendelanya pun sudah rusak, bingakai kayunya sudah keropos, dan sempat ditambal dengan bahan seadanya. Karena kunci jendelanya sudah rusak, maka jendela kami tutup rapat rapat dan dikunci secara permanen memakai paku. Hingga akhirnya kami tidak bisa membuka jendela, dan kekurangan sirkuliasi udara.
Wajar, rumah kami gelap jika di siang hari, karena tertutup, meski pintu rumah dibuka. masih terasa gelap. terlebih dua kamar yang tidak memiliki jendela harus setiap saat menyalakan lampu.
Tidak hanya kamar, kamar mandi dan dapur kami pun gelap jika di siang hati, karena tidak memiliki jendela atau tembusan cahaya.
Kurangnya Pentilasi/Sirkulasi Udara
Agar sirkulasi udara lancar, kami sering membuka pintu rumah dengan lebar. Sungguh situasi yang sangat tidak nyaman sekali, pada saat pintu rumah terbuka, terkadang kami merasakan kurang memiliki privasi rumah, jika pintu rumah selalu terbuka, karena terlihat dari luar.
Kurangnya sinar matahari yang masuk ke rumah, mengakibatkan rumah menjadi tidak sehat, kondisi di dalam rumah terasa lembab, sehingga lantai dan dinding rumah bagian dalam pun mudah rusak.
Lantai Hanya Plesteran (Tidak Berkeramik)
Lantai yang tidak memakai keramik, biasanya rentan rusak, dan sudah kami alami, bahwa lantai sering dilapisi semen, jika sudah rusak. bahkan, untuk menutupi kerusakan itu, kami sempat menambalnya hanya sekedar dengan memakai karpet plastik saja.
Lantai rumah kami sering megeluarkan semut, dan sering kali kami temukan kecoa belang berukuran kecil. Entah apa namanya serangga jenis itu.
Lantai yang kami beri keramik hanya bagian teras dan kamar mandi saja. dan itu pun sudah rusak, banyak keramik yang terbelah, tergores, kotor, dan pecah.
Buka Donasi Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur
Sebelum saya menulis artikel ini, saya masih menimbang-nimbang dengan satu pertanyaan, apakah harus membuka donasi atau tidak? Pertanyaan ini memiliki muatan kesan yang mungkin sangat rentan bagi keberlangsungan mental saya.
Rasa sedih dicampur aduk dengan perasaan malu, dan lain hal. Kesedihan saya melihat rumah orang tua saya yang sudah sangat lama sekali memiliki masalah di infrastrukturnya yang memang sudah tidak layak huni, masalah rebutan program bantuan hingga akhirnya harus mengalah, sampai pada akhirnya masalah terberat saat ini adalah rumah yang terkena dampak gempa Cianjur.
Selanjutnya, dengan artikel ini. Saya ingin membuka donasi untuk perbaikan rumah orang tua saya yang terkena dampak gempa dahsyat di Cianjur.
Saya (mungkin) terpantau oleh banyaknya orang-orang, merupakan seorang blogger, penulis, penyair, seniman, pendidik, jurnalis, designer yang terdampak bencana gempa di Cianjur.
Untuk itu saya kini membuang rasa malu saya untuk mengajak rekan-rekan, sahabat, saudara-saudari di mana pun berada, yang sudah kenal saya atau belum, Jika di antara saudara-saudara/para dermawan ingin beramal membantu saya dalam mengatasi bencana ini. Sila seikhlasnya bisa mengirimkan donasinya ke:
No. Rekening : 1831073816
Nama Bank : BCA
Atas Nama : Ihsan Subhan
atau bisa juga melalui rekening Paypal (untuk saudara-saudara yang berada di luar Indonesia)
akun Paypal: subhan.ihsan@gmail.com / @ihsansubhan
Demikian yang ingin saya sampaikan, semoga saudara-saudara sekalian berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Penyayang. Terima kasih atas bantuan donasinya, Semoga kebaikan saudara-saudara semuanya mendapat balasan yang lebih dariNya. Aamiin.
*Donasi yang sudah diterima, akan saya listing, dan akan kami pertanggungjawabkan dengan mengupdatenya melalui artikel di blog ini. Terima kasih.
0 Response to "Buka Donasi Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur"
Posting Komentar
tulis komentar anda yang paling keren di sini