yang Modus akan Kalah dengan yang Tulus
13 Agu 2021
26 Comments
Dusta Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), arti kata dusta adalah perkataan atau perbuatan yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar; kebohongan. Dusta dapat disengaja atau tidak disengaja, namun dalam penggunaan umum kata "dusta" merujuk pada kebohongan yang disengaja dilakukan oleh seseorang dengan maksud tertentu.
Dusta juga dapat berupa perbuatan atau tindakan yang tidak jujur, seperti mengambil uang atau barang milik orang lain tanpa izin atau melakukan tindakan merugikan orang lain. Penting untuk selalu berbicara jujur dan menghindari melakukan dusta agar dapat menjaga kepercayaan dan integritas diri sendiri dan orang lain.
Ngomongin cinta kata orang sih gak akan ada selesai-selesainya. Apalagi sudah masuk ke persoalan cinta yang jelimet, termasuk cinta yang sering menggunakan pakaian Modal Dusta atau sering disebut Modus.
Baik perempuan maupun lelaki, zaman now ini sudah seperti hal yang lazim. Karena mungkin cinta kini sudah termakan dengan hal-hal ceremonial, maksud saya adalah hal-hal yang sifatnya hanya formalitas saja. Menjalin hubungan, hanya formalitas, menjalin persahabatan hanya formalitas, ngedeketin orang-orang yang disukai hanya formalitas, bicara dengan cara menyanjung hanyalah formalitas, ngomong puitis dan nge-gombal, hanyalah formalitas juga, dan lain sebagainya lah.
Ini membuat derajat cinta kadang anjlok begitu dahsyatnya. Padahal Cinta itu sangat luhur, sangat agung, sangat sakral. Namun pada praktiknya, oleh orang-orang yang kurang paham soal cinta, disalahgunakan demi kepuasan nafsu yang berlebihan, sehingga dampaknya hati terlupakan.
Ini bukan soal gaul dan tidak gaul, tapi ini soal bagaimana kita bisa menghargai cinta dengan hal-hal yang sepantasnya untuk cinta. Menempatkan cinta bukan hanya sekedar formalitas; berpacaran di mall sambil berbelanja cuma ingin dilihat keren, jalan-jalan ke tempat instagramable sambil berpelukan, cuma ingin dibilang eksis, jemput pacar pake mobil sewaan cuma ingin dibilang mewah, memberikan kado atau hadiah mahal untuk pacar cuma ingin dipandang kaya.
Dan semuanya yang berkaitan dengan tindakan selagi berpacaran dan atau bermesraan. Contoh-contoh di atas merupakan gambaran saja yang sering saya lihat, dan pernah juga melakukannya dengan tanpa hati yang tulus. Sekedar hanya ingin pamer biar terlihat ini dan itu.
Dusta, Cinta, dan Formalitas
Namun yang ingin saya sampaikan adalah, semacam perenungan dari pertanyaan "Apakah yang selama ini kita lakukan hanya sekedar formalitas? Hanya sekedar ikut-ikutan dan memaksakan diri untuk seperti menjadi mereka?"
Sadarlah kawan, kita punya akal yang begitu sehat dan jernih, dan bisa gunakan juga untuk berpikir bagaimana kita membuat Cinta bisa tumbuh tanpa harus melakukan hal-hal yang sebenarnya itu adalah keterpaksaan. Terkadang hal yang sederhana justru bisa membuat hati kita tenang dan nyaman. Daripada hal-hal yang hanya punya niat lain selain cinta.
Keberpengaruhan dari budaya luar memang sungguh "dahsyatnya" bila dibandingkan dengan senyumanmu... Hahaha. Maaf jadi masuk ke lirik lagu dangdut. :)
Maksud saya pengaruh budaya luar sangat cepat meracuni pemikiran orang-orang Indonesia yang pada hakikatnya memiliki atitude yang sangat baik. Apalagi bagaimana kita melakukan hubungan yang baik dengan pasangan kita.
Melihat orang tua kita dulu. Gaya-gaya mereka berpacaran lebih dominan pada malu-malu kucing. Namun sekarang pada malu-malu macan. Hahaha.
Tapi sudah lah, jika saya bicara banyak ditakutkan makin liar pembahasannya dan idealismenya semakin ke mana-kemana. Hingga saya sadar satu hal. Ternyata setiap orang memiliki gaya hidupnya masing-masing, termasuk soal bagaimana cara berpacaran atau menjalin hubungan. Begitu pun dengan saya sendiri yang juga terkadang melakukan kekhilafan, tanpa disadari, bahwa kesalahan tersebut membuat saya ingin bali lagi ke masa lalu, agar bisa memperbaikinya dengan detil.
Demikian yang bisa saya sampaikan, dan setidaknya dari tulisan di atas, kita bisa mengetahui, arti kata dusta dan apa itu ketulusan. Terima kasih.
Terima kasih. (Ihsan Subhan)
Sumber Foto: via gettotext.com
Baca judulnya aja, daku auto ngakaakkk, tapi SETUJUUU
BalasHapusbener banget ini mah.
Adek2 jaman now terwajib baca artikel ini, supaya paham yak :D
serasa banget ya mbak, kita kita ternyata udah tuer jga... hihihi...
HapusSebagai ahlinya ahli dan masih ahlinya lagi dlm hal patah hati, aku setuju sekali dengan judul tulisan ini.
BalasHapusahli patah hati, karena keseringan ya mbak... jadi lincah karena sudah terlatih patah hati :)
Hapusbhahaha ...ngeneeez... malah kayak lagu kan yaa, terlatih patah hati.
HapusHahaha... Nah iya... Semoga kita dijauhkan dr patah hati lagi ya mbak. Amin.
HapusBener juga ini. yang modus bakala kalah sama yang tulus. Tapi takutnya yang tulus kalah cepat sama yang modus.
BalasHapusmeski kalah cepat namun yang tulus akan mulus dan panjang umur... wakakakak
Hapusmakanya yang tulus bertindaknyaharus kenceng, jadi nanti kelihatan data modusnya. jadi modus tapi tulus hahaha
BalasHapushahaha... bener mas.. si tulus sih kelamaan, jd bisa jadi kalah sama si modushhh :)
HapusCinta cuma modal ngomong semua juga bisa ya mas. Aku setuju nih sama tulisannya, tapi ya setiap orang punya pikiran dan idealisme masing-masing, jadi ya sudahlah. XD
BalasHapusModal ngomong jg gpp mbak. Asal ngomongnya tulus... Hehe. yoi idealisme yang baik adalah idealisme yang dilandasi dengan ketulusan juga. Ya kan?
Hapussaya udah nggak paham lagi dengan definisi cinta.. saya pernah ditolak karena masalah penampilan (pakaian). saya kalo kemana mana, ketemu siapa aja (kecuali pertemuan formal) selalu pake baju/pakaian yang se-ringan dan se-simpel mungkin. masa karna itu dia menolak perjuangan saya haha..
BalasHapusuntukmu vera, kalo kamu baca komentarku ini, aku harap kamu sudah sadar dengan tingkah lakumu ya, haha.
dalem banget ini bro... kita sih sebagai cowok senderhana dengan kemampuan otak di atas rata-rata lebih mementingkan kesederhanaan dan ketulusan. Semoga si Vera nyesel klo ternyata km itu adalah lelaki yang penuh perjuangan dan pengorbanan. Thanks komentarnya.. Vera mana vera? baca nih komen bro Afif
HapusBudaya barat mempengaruhi sangat kuat, saya miris juga melihat gaya pacaran zaman sekarang, btw sekarang saya lagi merantau di kota, waduh dahsyat banget impact culture shock yang saya rasakan
BalasHapusBegitulah keadaannya... Agak sulit sih. Dan kembali aja k diri kita. Bisa kuat. Atau gak tahan godaan. Hahaha
HapusPas baca komen ada yang bilang yang tulus bisa kalah dengan yang modus, jadi inget kejadiannya di teman sendiri. Soalnya dia awalnya modus tapi ujung-ujungnya jadi tulus đ
BalasHapusWah klo itu kepincut.. bagus itu, berarti itu mbaknya dibalas dengan ketulusan jg
HapusDuh iya bener. Susah bedain org yg tulus sm org yg pura2 nih zaman skrg dlm lingkup pertemanan. Bnyk yg berteman hanya formalitas utk dpt keuntungan.
BalasHapusDan akhirnya awalnya dia pura pura. Eh malah mbaknya yg dpt untung...hehe
HapusSemoga ini bukan pengalaman pribadi ya mas, hhee
BalasHapusModus bermula dari pikiran negatif, dan tulus dari hati yang murni
Hahaha... Bisa jadi mas Tulus. Karena kenyataannya memang banyak yg begitu... Tp yg jd pertanyaannya. Pengalaman yg negatifnya atau plyg positifnya nih? đđ€
HapusWahhh kalau percintaan sekaranng udah aneh-aneh banget, apalagi udah didukung gadget yang dimana yang jauh terasa dekat, tapi yang dekat terasa jauh.. Dulu kalau kangen langsung ketemu walaupun jaraknya jauh atau deket, ahh dahlah sekarang mah cari yang pasti aja buat kedepannya hha
BalasHapusMencari kepastian itu yg banyak godaannya. Pasti akan melalui juga sih fase cinta yang aneh aneh itu... Hehe
HapusHhahaha, iya juga sih apalah artinya sebuah kasih sayang kalau ternyata dilakukan karena keterpaksaan saja. Semoga kita dipertemukan dengan orang-orang yang tulus juga di kehidupan kitaa.
BalasHapusAmin...BTW. ngedoainnya tulus gk nih. hehe ..
Hapus