Kenangan Buruk Lebih Sulit Dilupakan Ketimbang Kenangan Indah
30 Mei 2021
Add Comment
Dalam menjalani kehidupan ini, nampaknya banyak hal yang telah kita perbuat, banyak kenangan yang sudah kita lalui. Selama hidup kita, sampai saat ini, kehidupan akan selalu berotasi seperti itu. Ada kalanya bahagia, ada juga derita.
Dari segala kejadian yang pernah kita alami selama hidup dunia, mungkin yang paling berkesan adalah kenangan ketika kita jatuh cinta. Merasakan perasaan yang aneh bin ajaib. Datang langsung dari hati, tanpa ada perintah dari sesiapapun. Bahkan dalam perjalanan mencintai banyak sekali proses-proses yang dirasa tak masuk akal.
Orang-orang lebih sering mengandalkan perasaan ketimbang nalar. Tak hanya perempuan, lelaki pun melakukan hal yang sama. Bahkan lelaki cenderung lebih banyak menggunakan perasaannya ketika mengalami demam cinta. Ini terbukti dengan banyaknya lelaki yang lebih sering menyatakan cinta ketimbang perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan juga di era milenial saat ini, perempuan pun sudah tidak malu-malu lagi untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada lelaki.
Pada saat orang-orang sudah saling mencintai, inilah yang harus diwaspadai. Karena jika tidak bisa mengendalikan diri, maka akan sulit menjalani. Kembali ke tajuk yang saya tulis di atas, "Kenangan Buruk Lebih Sulit Dilupakan Ketimbang Kenangan Indah". Nah, asumsi saya memang jelas seperti itu. Ketika kedua pasangan manusia sudah menjalani kehidupan bersama, di sini akan banyak cerita yang terjadi. Mulai dari dari cerita yang ngebikin raut muka bersinar, sampai ngebikin mata melotot dengan otot.
Jika kita memiliki kenangan indah, biasanya akan mudah pudar. Tetapi jika kita memiliki kenangan yang sangat buruk, tentu saja mungkin sampai terbawa mati akan sulit dilupakan. Kenangan indah bisa pudar jika memang kita memiliki kenangan yang buruk bersama pasangan. Kenangan indah akan terus hangus karena akan ada lagi kenangan-kenangan yang lain yang lebih indah dari kenangan sebelumnya. Ya kecuali orang itu bisa merawat kenangannya dengan baik.
Tetapi jika kita mengalami hal yang buruk bersama pasangan kita, semisal pasangan kita telah mengecewakan kita dengan cara selingkuh. Tentu saja kita akan memandang bahwa hal-hal indah yang pernah dilalui dengan pasangan kita adalah hanya kebohongan dan formalitas saja. Karena begitu besar dampaknya, sampai-sampai kekecewaan itu berakhibat fatal terhadap hubungan. Hubungan menjadi kurang harmonis, sulitnya mempercayai kembali pasangan kita, dan rasa malas menghadapi kebersamaan dengan pasangan kita. Baik itu yang belum menikah, bahkan yang sudah menikah.
Terlebih bagi pasangan yang sudah menikah. Akan sangat berakibat fatal terhadap psikologi kedua pasangan tersebut. Misal, yang selingkuhnya adalah pihak perempuan, dan tak tanggung-tanggung, caranya dia berselingkuh adalah dengan sering bertemu dengan selingkuhannya di tempat negatif seperti hotel, atau dengan kata lain, dia berselingkuh dengan cara berjinah.
Suatu saat kekasih atau suaminya tahu tentang kelakukan pacar atau istrinya itu. Maka tamatlah riwayat suatu hubungan tesebut. Rasa percaya yang sudah dibangun berpuluh-puluh tahun langsung hilang, pandangan buruk setiap dia lakukan akan terus berputar di otak sang suami atau pasangan, Meski dia melakukan kebaikan pun, tetap saja akan dianggap tidak benar.
Kebanyakan orang, dengan melakukan tindakan seperti itu, maka akan berkahir, atau bercerai. Namun ada juga memang yang ingin mempertahankan hubungannya, dengan alasan cinta, atau juga karena Allah sangat membenci pasangan yang bercerai. dan lain hal alasan yang mungkin kita tidak tahu, akan tetapi itu sangat rentan. Rentah terhadap keharmonisan rumah tangga, jika masih mempertahankannya.
Di sana kenangan buruk itu akan terus diingat. Bahkan ketika disengaja untuk melupakannya, akan makin terus bertampab ingatannya tentang rasa sakit hati yang mendalam tersebut. Kenangan-kenangan indah yang dulu sempat dilakukan mungkin akan teringat, untuk memulihkan rasa sakit itu. Tetapi justru akan menambah luka yang teramat sangat parahnya. Luka tersebut akan semakin menganga, mengingat pengkhianatan yang dirasa sungguh brutal. Terlebih lelaki atau suaminya itu adalah seorang lelaki yang baik, yang giat bekerja keras untuk mencari rizki, agar keluarga terjamin dan bahagia.
Maka, di sini kita bisa memahami, bahwa kenangan buruk atau kekecewaan yang sempat terjadi terhadap pasangan kita, akan sulit dilupakan, meskipun kenangan indah sudah banyak dilakukan. Bagaimana pun bentuk kenangan buruk dengan pasangan. Kita sebagai makhluk sosial tentunya harus bisa menghadapinya dengan penuh tanggung jawab dan bijak. (Ihsan Subhan)
Sumber foto: Ilustrasi Kenangan Buruk (lifestyle.bisnis.com)
Disclaimer:
Jangan lupa! jika ingin copas tulisan di atas, mohon untuk menyertakan nama penulis dan sumbernya. Terima kasih. Tulisan yang berjudul "Kenangan Buruk Lebih Sulit Dilupakan Ketimbang Kenangan Indah" merupakan tulisan yang bersumber dari asumi atau opini penulis.
0 Response to "Kenangan Buruk Lebih Sulit Dilupakan Ketimbang Kenangan Indah"
Posting Komentar
tulis komentar anda yang paling keren di sini