Puisi WS Rendra, Sajak Joki Tobing untuk Widuri
10 Mar 2019
Add Comment
Masih ingat kan, dengan penyair Willibrodus Surendra Broto atau lebih dikenal dengan nama W.S. Rendra. Ya. Penyair yang juga penulis prosa dan naskah drama. Penyair ini sangat terkenal sekali dengan sajak-sajaknya yang membuat kita bangga, karena di Indonesia ada penyair yang mampu menulis puisi dan berkarya seproduktif WS Rendra.
WS. Rendra, foto : konfrontasi.com |
Kali ini yang ingin saya tunjukan adalah dua sajak buatan Rendra, yang berkaitan dengan Terminal Cinta Terakhir. Tokoh Joki Tobing dan Widuri dibuat menjadi sebuah puisi yang sangat keren dan romantis.
Puisi WS Rendra
SAJAK JOKI TOBING UNTUK WIDURI
Dengan latar belakang gubug-gubug karton,
aku terkenang akan wajahmu.
Di atas debu kemiskinan,
aku berdiri menghadapmu.
Usaplah wajahku, Widuri.
Mimpi remajaku gugur
di atas padang pengangguran.
Ciliwung keruh,
wajah-wajah nelayan keruh,
lalu muncullah rambutmu yang berkibaran
Kemiskinan dan kelaparan,
membangkitkan keangkuhanku.
Wajah indah dan rambutmu
menjadi pelangi di cakrawalaku.
SAJAK WIDURI UNTUK JOKI TOBING
Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir.
Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.
Orang-orang miskin menentang kemelaratan.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu,
kerna wajahmu muncul dalam mimpiku.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu
karena terlibat aku di dalam napasmu.
Dari bis kota ke bis kota
kamu memburuku.
Kita duduk bersandingan,
menyaksikan hidup yang kumal.
Dan perlahan tersirap darah kita,
melihat sekuntum bunga telah mekar,
dari puingan masa yang putus asa.
Nusantara Film, Jakarta, 9 Mei 1977
Potret Pembangunan dalam Puisi
Itu tadi Puisi WS Rendra dengan Judul "Sajak Joki Tobing untuk Widuri dan Sajak Widuri untuk Joki Tobing," semoga bermanfaat dan dapat dijadikan referensi pembelajaran sastra dan puisi untuk kita.
0 Response to "Puisi WS Rendra, Sajak Joki Tobing untuk Widuri "
Posting Komentar
tulis komentar anda yang paling keren di sini