Puisi Dini Hari, Setelah Bangun Dari Sakit Hati
23 Feb 2019
Add Comment
Kepalaku sakit. Gigil dingin. Kedua pipi basah. Rambutku tak beraturan. Perut sudah lama tak dirawat dengan baik. Awal pagi yang pahit. Dini hari terasa sempit. Nafasku sudah tidak beraturan lagi. Antara isak tangis dan pikiran yang bengis.
Di mana aku ini? Mata sangat lihai terjaga. Setelah berpulang dari mimpi buruk yang sulit dipahami. Kenyataan ini hampir mirip dengan mimpi mimpi tidur yang kusut. Sedangkan harapan begitu lama aku jamah. Tersebab kedudukan yang sudah tidak baik.
Hati Berdarah - Sumber Gambar : HelloSehat |
Selama ini, setelah rasa sakit di hati mulai tumbuh amat perih. Perjalanan hidupku betapa pedih. Di mana sahabat? Di mana kekasih? Di mana saudara? Di mana keluarga? Sungguh aku ingin kembali seperti yang kubayangkan normal.
Siapa yang akan memahamiku? Selain Engkau Dzat yang maha suci. Sedang aku beberapa kali menghindar dari hadapanMu. Maafkan aku Tuhanku. Kelalaian ini tengah kuperbaiki. Aku tidak ingin hilang akal. Tak mau pula membunuh diri dari keadaan. Aku ingin tetap berdiri. Menjadi hamba yang selalu bersyukur. Aku tidak ingin kufur.
Aku di mana? Ingin sekali aku ke luar dari bebalnya hidup ini. Ke luar dari jeruji hitam yang membuatku kusam dan suram. Aku ingin hidup lagi dengan nafas yang berarti. Membahagiakan siapapun yang aku sayangi. Termasuk diriku sendiri.
Tuhanku, sembuhkanlah aku.
Ihsan Subhan
Cianjur, Februari 2019
0 Response to "Puisi Dini Hari, Setelah Bangun Dari Sakit Hati"
Posting Komentar
tulis komentar anda yang paling keren di sini