5 Puisi Chairil Anwar Paling Populer dan Legendaris
27 Feb 2019
Add Comment
sumber gambar : merahputih.com |
Ilustrasi Chairil Anwar, sumber gambar: deweez.com |
Selamat menyimak kembali puisi-puisi dari penyair yang ingin hidup seribu tahun lagi dalam sajaknya. dan meninggal dunia di usia muda.
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
DOA
Kepada pemeluk teguhTuhankU
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu…
Biar susah sungguh…
Mengingat Kau penuh seluruh…
CahyaMu panas suci…
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi…
Tuhanku
Aku hilang bentuk,,remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling…
13 November 1943
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini…
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api..
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali….
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati…
MAJU…
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu….
Sekali berarti
Sudah itu mati….
MAJU…
Bagimu Negeri
Menyediakan api….
Punah di atas menghamba…
Binasa di atas ditindas…
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai…
Jika hidup harus merasai…
Maju…
Serbu…
Serang…
Terjang…
(Februari 1943)
KARAWANG - BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
Demikian 5 PUISI CHAIRIL ANWAR yang paling populer dan legendaris yang sudah sudutkerlip rangkum, dengan dasar, bahwa puisi-puisi Chairil Anwar tersebut, masih banyak diminati dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
Ada juga puisi-puisi Chairil Anwar yang lainnya di blog ini:
Sebagai tambahan pengetahuan para pembaca, silahkan baca BIOGRAFI CHAIRIL ANWAR yang ada di blog ini. kehidupan tokoh besar sastra ini sangat menarik untuk dibaca, dipahami, dan nikmati alur cerita kehidupannya. Sila membaca...
0 Response to "5 Puisi Chairil Anwar Paling Populer dan Legendaris"
Posting Komentar
tulis komentar anda yang paling keren di sini