3 PUISI IHSAN SUBHAN (INDOPOS, 6 SEPTEMBER 2014)
22 Nov 2014
Add Comment
Meski
lautMu jatuh menggulung seperti gelombang
Membakar
diri tanpa ampun
Sebab
bebukit dan pesisir menjadi pemulih panas derita
Aku
membawa tubuhku untuk kau lulur dengan buih
Dengan
potongan matahari yang merebak
Terkapar
dalam bayang anggun Nyai Ratu
Ia
menjelma selandang ombak
Lalu
berdiri di sebongkah karang
Tertegun
dalam buih terang
Ada
gerimis yang menyalamiku
Lewat
lihai debu pantai
Dirimu
terbenam di lubuk jiwa
Dan
menjadikanku ada meleburkan maaf
Yang
terlupakan
Bantul,
2014
MENJADI ILALANG
Ilalang
tumbuh di kepalanya
Menggantikan
uban rambut
Ia
bulu bulu kuduk
Berdiri
di panggung bulan
Malam,
temaram dikudungi bintangan
Ia
menyumpit angin
Meletakan
kelemahan
Di
atas buas badai
Meski
gemuruh belum sempat datang
Ilalang
tumbuh di sajadah terbang
Seperti
puing melambai
Dzikir
kembali menggali akarannya
Ia
mengendus arus rindu
Meski
dalam sekam
Ia
bersembunyi di dalamnya
Menyalin
dosa tersisa
Ke
dalam puisi dan doa
Biar
melebur, semakin kabur
Ilalang
tumbuh di sepanjang kemarau
Sebab
di musim sebelumnya
Hujan
telah menebang rerumputan
Cianjur,
Juni 2014
DINDING DAN PERIGI
Sumur
yang kugali dekat kelasmu
Adalah
laut mati yang melingkar tanpa nama
Sempat
mengombak, tapi hanya riak
Kini
sunyi, diam sebisu kepalsuan
Tanpa
kau ketahui dinding dekat bangkumu
Telah
berlubang sampai usang
Kubuat
lingkaran dari kapur tulis
Kugambar
fragmen menyerupai tabel dan grafik
Tangga
dramatikal sajak sunda dari khasanah
Kajian
sastra Yus Rusyana
Sajak
menjelma tanpa raga
Ia
masih tersembunyi dengan dahaga
Kubur
yang menggalinya dalam
Serupa
perigi, jauh kupandang kelam
Atas
nama kenangan
Cianjur, 2014
0 Response to "3 PUISI IHSAN SUBHAN (INDOPOS, 6 SEPTEMBER 2014)"
Posting Komentar
tulis komentar anda yang paling keren di sini