3 PUISI IHSAN SUBHAN (PIKIRAN RAKYAT, 09-12-2012)
3 Jul 2013
2 Comments
PATIDHARMA
rumahku rumahmu
tumbuh di nyala mata
penumpang
becak
di
perjalanan datar diringkus panas rujak nanas
keringatnya
lelehan rembulan khidmat malam
di sana
kau berkaca. betapa terjal rumit aral
rumahku
rumahmu ingin jadi satu padu
dilengkapi
sekolam mineral dan
setumpuk
nasi dalam sekam
mencari
benih menangkap satuan tasbih
bagimu
negeri, berasal dari panjang pulau vertical
membaca
sejarah laju nafas larut dengan laut
tanah,
lumpur gembur dengan pohonpohon sayur
bismilah
nasibku bismilah bumimu
ngarai
luka biar jadi kubur duka
rantai
mata biar jadi sekantung senyuman
Cianjur (2012)
PAPAN TULIS
kibar apa
dalam kurung kelasmu
papan dan
badan mengendus waktu
angka
angka kata kata padat beku
jika ruas
langit makin sempit
ia sesak
masygul mengerucut kabut
ditinggal
pergi, para kekasih bulanan rindu
enam
puluh enam mata mengajakmu
berbaring
mengenang bentang sampul
catatan
meliuk liuk tentang gerigi angin
disanggul
kedap gagap rupamu
ini
bangku membait cerita
meja meja
mengeja putih sajak
sejak
jaringmu jadi dataran puisi
dan
lautan aksara sepasi
mungkin
empat sudut bagimu
telah
mengenang lagu lagu purba
tanggal
tanggal larut, nama hari
membekas
di sudut
kami jubah
putih merah
setengah
laman kami lukis bendera raga jiwa
kami lagu
isi cerita
kami paku
tinta abjad baja
kami
kuas, gambar semesta
Cianjur
(2012)
HUJAN MOZAIK TAHUN
TUA
Musim
sepadan hujan kacakaca, Memecah lempeng cahaya
Matari
matamu serupa duka bulan lalu, di bukit belakang langit
Kau
pergi ke jalan benam ranting gerimis, berbaris rangkai tralis
Langit
memintal petang yang menerus membulankan benang hujan
Kau
sangkarkan air, mengkristal dengan bening darahmu
Musim
sepadan hujan kacakaca, memecahnya menutup pekat sepi
Hujan
narinari di gaung teriakmu dalam hati
Embun
menggusur pagi, pernah-kah kau sunyi lagi
Setelah
kedipkedip hujan menghantarkan badai warnawarni
Cianjur
(2012)
salut. saya sering beli koran PR hari Minggu. tapi puisi saya malah belum berhasil menembus PR. he3... selamat dan sukses ya mas Ihsan. smg makin progresif berkarya.
BalasHapusya sama-sama mas. tapi justru saya yang lebih salut ke mas budi. konsisten dalam berkaryanya mulus sekali. kalau saya kadang disibukan dengan pekerjaan lain. bahkan saya iri sama mas budi puisinya tersebarh di seluruh media di indonesia. satu hal lagi ketawadluan mas sebagai penyair masih terjaga indah.
BalasHapus